Pengetahuan Cloth Diaper (Clodi) Untuk Pemula

Kayaknya beberapa tahun belakangan kita mulai mengenal istilah popok kain atau cloth diaper (clodi) yang berbahan tebal dan tidak tembus. At least buat saya. Sebelum saya menikah, saya sudah kenal istilah clodi karena banyak teman yang sudah jadi ibu dan mereka menggunakan clodi sebagai penyerap ompol anaknya. Karena clodi bukan popok sekali pakai dan bisa dicuci ulang, clodi ini lebih hemat dari segi biaya. Bonusnya, clodi memiliki motif yang lucu.

Begitu tahu hamil, saya pengin pakai clodi. Alasannya sederhana: supaya hemat. Maka saya browsing tentang clodi. Masuk dunia clodi, saya menemukan kebingungan. Saya menemukan banyak istilah asing, menemukan bahwa clodi memiliki banyak bagian, banyak merek, banyak aturan pencucian, dan harganya tidak murah. Nah, justru karena tidak murah ini, kita tidak mau salah beli, 'kan?

Selain browsing, saya tanya ke teman-teman yang sudah punya pengalaman menggunakan clodi. Intinya, saya menarik kesimpulan dan membeli beberapa barang di bawah ini:

1. Kenali mau menggunakan bagian dalam popok yaitu penyerap ompol (soaker) seperti apa. Ada insert yang bentuknya mirip pembalut kain tebal, ada prefold yang bentuknya seperti kain lap tebal yang harus dilipat. Kalau saya pilih prefold karena kayaknya lebih cocok untuk newborn yang badannya masih kecil sehingga nanti sampul popok alias cover-nya tidak kopong.

Merek yang saya punya adalah prefold Ecobum, prefold Bumwear, prefold Cilipopo, dan alas ompol Renata. Yang paling saya suka adalah prefold Cilipopo karena ukurannya tidak terlalu besar untuk newborn. Tapi saat bayi semakin besar, minumnya semakin banyak dan pipisnya banyak juga, saya paling suka Ecobum. Kalau keempat merek dibandingkan dan dipakai dalam 3 jam, Ecobum yang paling tidak basah sementara sisanya udah terasa basah sekali, jadi harus ganti per 2 jam. Menurut saya, invest di Ecobum saja. Toh bisa dijadikan insert juga.

2. Kenali mau menggunakan cover yang bagaimana. Jadi, soaker itu harus dilapisi oleh cover agar pipisnya tidak rembes ke luar. Ada yang bahannya polyester, ada yang bahannya fleece. Nah, saya pilih yang polyester karena sifatnya waterproof sehingga ompol tidak akan rembes.

Selain bahan, perhatikan juga ukuran. Ada yang khusus untuk newborn, ada yang satu ukuran tapi bisa diatur ukurannya dan pas untuk segala berat badan, dan ada yang khusus untuk anak yang aktif bergerak. Nah, saya selalu beli yang satu ukuran karena biar bisa dipakai lama. Merek yang saya beli adalah Ecobum Universal Cover, Little Hippo Teeny Fit, dan Babyland. Semuanya saya suka dan tidak ada masalah seperti bocor atau ruam pada anak. Tapi yang paling saya suka adalah Ecobum karena bagian dalam cover-nya terbuat dari polyester sehingga bisa saya lap pakai tisu basah kalau ada noda pup. Kalau bayi kamu berat badannya kecil, sebaiknya pakai yang newborn. Kalau bayi saya beratnya 3,2 kg, itu cover Ecobumnya terlihat kegedean. Tapi karena sudah diakali dengan prefold yang tebal dan pas di badan, jadinya tidak bocor.

Sekarang kayaknya bangga banget koleksi clodi. Kayak koleksi kaset! xD

3. Kalau mau pakai clodi, kamu harus berdedikasi. Waktu saya tahu clodi tidak bisa langsung dipakai alias ada prewash yang memakan waktu dan tenaga, saya kewalahan juga. Bayangkan, beberapa soaker butuh lima kali cuci-kering sebelum bisa dipakai. Bahkan ada soaker yang harus direbus air panas dulu selama 10-15 menit. Namun, tenang, semua soaker biasanya disertakan instruksi prewash-nya, jadi tidak usah dihapalkan di luar kepala. Cover-nya juga perlu penanganan khusus. Misalnya tidak boleh dijemur di bawah sinar matahari langsung, dicuci pakai tangan jika ingin warnanya tidak kusam, dan tidak boleh disetrika karena tentu lapisan polyester-nya akan mengkerut.

4. Ada liner yang memudahkan membuang pup. Liner adalah kain tipis yang terbuat dari bahan suede yang disimpan di atas prefold. Fungsinya, kalau bayi pup, maka pupnya akan berada di atas liner. Cara membersihkan pup di liner sangat gampang yaitu tinggal disemprot saja, pupnya langsung luluh lantak. Hehe. Saya sih merasa terbantu sekali dengan liner. Setiap bayi pup, liner saya semprot, prefold langsung masuk ke ember cucian untuk nanti dimasukkan ke mesin cuci. Tidak perlu pakai kucek segala.

5. Clodi harus menggunakan deterjen yang tidak menggunakan pewangi, pelembut, atau penghilang noda karena dianggap dapat merusak serat kain. Ada beberapa deterjen khusus buat clodi, tapi mulanya saya sih pakai So Klin biasa saja. Itu juga atas saran teman saya yang pakai clodi, jadi dia pasti tahu dong ini bagus atau tidak. Hehe. Begitu So Klin habis, jadinya pakai Sleek. (Update: ternyata enggak boleh ya pakai Sleek karena ada pelembutnya. Akhirnya saya pakai Ultraco.)

Oh ya, kalau setelah angkat cucian dari mesin cuci dan masih ada noda pup di prefold, pasti terlihat horor ya. Kesannya enggak bersih atau nodanya enggak akan hilang. Ada beberapa orang yang pakai Ecostick untuk menghilangkan noda. Tapi itu prefold kalau udah dijemur, noda pupnya hilang kok. Mejik sekali deh!

Intinya saya seneng deh pakai clodi. Prefold, walaupun bahannya tebal, cepat kering. Liner apalagi. Dan kalau cover-nya enggak kena noda pup, hanya kena rembesan ompol dan sedikit bau pesing, itu tinggal digantung dan diangin-angin. Udahnya bau pesingnya hilang dan bisa dipakai lagi tanpa harus dicuci. Buat saya ini hemat jika dibandingkan dengan beli disposal diaper.

Jadi itu deh kira-kira pengalaman saya pakai clodi. Kadang kalau malas cuci, ingin praktis, atau si anak mau pergi ke dokter, saya pakai disposal diapers. Hehe. Selamat menyucii!

Nia Janiar

Seorang penulis yang bekerja di agensi kreatif di Jakarta. Pernah bekerja sebagai jurnalis di salah satu media ternama di Indonesia. Percaya dengan tulisan sederhana namun bermakna. Tulisan dari hati akan sampai ke hati lagi. Di sela kesibukan menjalani passion menulis dan home maker, senang baca buku sastra Indonesia dan mengunjungi pameran seni. Senang berkenalan dengan pembaca.

12 Comments

Komentar di blog ini akan dimoderasi agar penulis dapat notifikasi komentar terbaru.

  1. bertahun2 ga mampir, ternyata dunia yang menua berbanding lurus dengan manusianya. senang, penulis blog ini masih aktif diantara meredup dan hilangnya asa menulis.
    selamat menjadi selimut, matahari, dan susu coklat di kala hujan merendu sendu di sore hari, untuk si kecil dan pak raja mahkota.

    ^__^

    luvhara

    ReplyDelete
  2. Hallo Jimmy, apa kabar? Seneng banget pas buka email liat notifikasi ada temen lama yang komentar di blog. Iyaa, udah lama juga ya kita ngeblog. Semoga bisa terus ngeblog. :)

    ReplyDelete
  3. Hello mba, salam kenal saya Dita, a new mom to be. Saya juga berniat pakein baby saya prefolds nanti. Mau tanya, kalau utk daya serap cilipopo & ecobum bagus mana ya?
    Dan utk newborn kira2 perlu brp prefolds & liner? Liner apa yg mba gunakan?
    Maaf nanya kebanyakan ya..terima kasih banyak..

    ReplyDelete
  4. Halo Mba Diana, salam kenal.

    Menurut saya bagusan Ecobum sih, Mba. Kainnya lebih lembut. Dan kalau dipakai 3 jam, engga basah sampe bagian perut kayak Cilipopo. Harganya emang lebih mahal sih ya. Tapi Cilipopo udah cukup. Selama ini pakai engga pernah tembus.

    Kalau saya lumayan disiplin ganti per 3 jam. Jadi sehari at leassst butuh 8. Kalau nyuci tiap hari, 1,5 hingga 2 lusin udah aman.

    Saya pakai linernya Lilipop. Enak, pupnya gampang luruh kalau disemprot.

    Semoga membantu yaa..

    ReplyDelete
  5. Halo, mau tanya boleh? Ceritanya baru mau beralih ke clodi. Liat riview sana sini katanya pada cocok yg merk ecobum. Anakku beratnya udah 7kgan kira2 kalo pake prefold jadi bulky banget gak ya mom?thanks, ditunggu balasannya ya.

    ReplyDelete
  6. Wah sejujurnya aku belum kebayang kalau 7kg. Tapi gini, anakku beratnya 6 kg.. jadi ga terlalu jauh lah ya sama 7kg. Hehe. Aku sih ngeliatnya engga bulky (beda banget pas dia pake saat beratnya masih 3,5kg). Tapi gak tau juga deng, karena aku ga masalahin bulky atau enggaknya.

    ReplyDelete
  7. Hello again mba Nia, saya mau tanya lagi. Apakah Mba Nia memakaikan prefold segera setelah lahiran? Atau pakai popok kain biasa dulu? Soalnya kata orang2, kasihan baby nya kalau langsung dipakaikan prefold, bisa ruam-ruam katanya, jd mending pakai popok kain biasa. Apa anak mbak Nia mengalami ruam popok meski pakai prefold? Terima kasih mba.

    ReplyDelete
  8. Halo, Mba Dita.

    Saya langsung kasih pakai prefold waktu baru lahir (dan karena emang enggak punya popok kain biasa, hehe). Alhamdulillah enggak ada ruam sampai sekarang. Kayaknya kuncinya biar gak ruam itu harus rutin ganti setiap 2-3 jam, jangan kelamaan dipakai gitu. Semoga membantu yaa..

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah, berarti ga usah beli popok kain tali ya. Soalnya Uudah semangat pake prefold krn sebentar lagi lahiran, insya Allah. Terima kasih banyak mba Nia. Sampai sekarang baby nya mba Nia sudah brp bulan, dan masihkah pakai prefold?

    ReplyDelete
  10. Iyaa, gak usah. Sekarang baby-nya udah 4 bulan. Masih pakai prefold. Malah lebih enak pakai prefold Ecobum daripada Bumwear dan Cilipopo karena sekarang perutnya gendut, jadi agak gak muat kalau pakai Bumwear dan Cilipopo. Hehe.

    Semoga lancar yaa lahirannya.

    ReplyDelete
  11. Halo bun..
    Mau tnya nih..
    Apakah cover merk lain bisa mnggunakan insert atau prefold dari merk clodi??
    Saya bru dalam per clodian. Ni sdng prepare kelahiran anak pertama.
    Dan pngen sekali mnggunakan clodi. Tdk pospak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisaa.. insert/prefold enggak harus sama denga merk covernya.

      Delete
Previous Post Next Post

Contact Form