Adakah yang suka beli sayur organik? Selain sehat karena tidak menggunakan pestisida dan pakai pupuk kandang atau kompos buatan sendiri, tanaman organik memiliki daun yang lebih besar dan lebih renyah. Selain itu, masakan seperti tumis kangkung atau sayur bayam jadi terasa lebih nikmat!
Saya ajak suami. Dia excited banget. Selain dia memang suka belanja sayur buat si anak saya, dia menghargai usaha teman-teman di Backyard Plastavfall atau Rumah Bantala yang kebanyakan anak muda ini menanam tanaman pangannya sendiri! Selain itu, belanja ke sini relatif lebih aman daripada belanja ke pasar yang ramai karena risiko tertular COVID-19 lebih besar. Ya, memang sayurnya enggak selengkap di pasar, tapi kami mendapatkan apa yang kami butuhkan.
Segar sekali ya! |
Beberapa hari yang lalu saya lihat di Instagram @backyardplastavfall dan @rumah.bantala kalau mereka jual tanaman dengan perlakuan alami yang diambil dari petani-petani di Ciwidey, Dago Giri, dan Lembang. Enggak hanya itu, Backyard Pastavfall juga menanam sendiri sayurannya. FYI, Plastavfall adalah bank sampah yang ada di Ujung Berung, Bandung. Nah, di belakang pabrik bank sampah tersebut ada lahan yang biasa ditanam sayuran. Semenjak pandemi COVID-19, mereka jual sayur organik dari kebun langsung secara online.
Biasanya mereka akan update di Instagram, buka preorder sayur-sayur apa yang dijual, dan bisa dikirim hari Selasa dan Sabtu dengan tarif ongkir yang flat. Khusus Sabtu, mereka buka lapak di Jalan Cilaki No. 45 Bandung, lebih dekat dari kota. Hehe. Karena Jalan Cilaki lebih dekat dari rumah, akhirnya saya memutuskan untuk ambil sendiri sambil jalan kaki dan bisa lihat juga sayur-sayuran lainnya.
Jangan lupa bawa tas/wadah sendiri karena di sini minim sampah. |
Saya ajak suami. Dia excited banget. Selain dia memang suka belanja sayur buat si anak saya, dia menghargai usaha teman-teman di Backyard Plastavfall atau Rumah Bantala yang kebanyakan anak muda ini menanam tanaman pangannya sendiri! Selain itu, belanja ke sini relatif lebih aman daripada belanja ke pasar yang ramai karena risiko tertular COVID-19 lebih besar. Ya, memang sayurnya enggak selengkap di pasar, tapi kami mendapatkan apa yang kami butuhkan.
Harganya? Menurut saya enggak terlalu jauh dengan ada yang di pasar kok!
Nah, kemarin saya beli kangkung untuk dimasak keesokan harinya. Ternyata ada sebagian daun yang layu. Menurut mereka, cara tepat menyimpan sayur organik adalah ditaruh di kulkas dengan wadah kedap udara. Kalau enggak salah, bisa tahan sampai seminggu. Kalau sayur seperti kangkung, selama masih ada akar, bisa dimasukkan ke botol berisi air dingin supaya tetap segar dan mengembang kembali.
Selain sayur, mereka juga menjual perlengkapan zero waste, seperti lerak sebagai sabun alami, loofah pengganti spons cuci piring, mesh bag, hingga produksi karung goni untuk menyimpan beras atau kacang-kacangan. Mereka juga aktif edukasi cara membuat kompos untuk skala rumah tangga.
Usaha mereka ini bisa dibilang seperti bisnis sayur box yang sekarang sedang tren kali ya. Hehe. Sangat berguna buat orang-orang yang mager karena bahan-bahan masakannya bisa langsung ada di tepan rumah.
Saya kayaknya bakal dukung mereka terus dengan beli sayur organik di Backyard Pastavfall atau Rumah Bantala. Selain dekat dengan rumah dan ingin dukung para petani muda ini, mereka juga jualan yoghurt yang enak! Untuk warga Bandung, silakan ya hubungi Instagram mereka.
Tags:
Keberlanjutan
Asik banget acara kaya gini. Perlu diadain di banyak tempat. Soalnya, biar jadi bahan edukasi juga untuk zero waste
ReplyDeleteIya bener banget, bisa sekalian edukasi zero waste :)
Deletewah yang organik memang shat walau harga lbh mahal
ReplyDeleteiyaa, hehe. sesekali bisa beli yang organik :D
Delete