Review Kompor Infrared Starsiap

Saat pindah rumah, saya dan suami memutuskan untuk pakai kompor listrik. Alasannya: lebih ramah lingkungan dan mengurangi risiko gas meledak di dalam rumah. Setelah browsing, saya baru tahu ternyata ada dua jenis kompor listrik, yaitu kompor induksi dan kompor infrared. Apa perbedaannya?

Perbedaan kompor induksi dan kompor infrared

Kompor induksi menggunakan gelombang elektromagnetik dan hanya bisa digunakan dengan alat masak berbahan stainless steel. Jadi, kalau kamu punya panci dari keramik, tanah liat, atau alumunium, ya enggak bisa dipakai. Kompor menghasilkan radiasi elektromagnetik. 

Sedangkan kompor infrared tidak memiliki radiasi elektromagnetik. Jika dibandingkan kompor induksi, kompor ini memiliki kelebihan bisa dipakai menggunakan alat masak berbahan apa saja, enggak khusus stainless steel. Perbedaan lainnya adalah bagian atas kompor terlihat berwarna merah saat dinyalakan. 

Dari sebuah video YouTube Techplainer, disebutkan kalau penyebaran panas kompor infrared lebih merata daripada kompor induksi yang terpusat di bagian tengah kompor. Nah, ini menjadi faktor yang mencetuskan kenapa saya pilih kompor infrared daripada kompor induksi.

Kesan pertama pakai kompor infrared Starsiap

Hal yang pertama muncul ketika saya browsing kompor infrared adalah Starsiap. Pastinya kita ingin baca ulasannya dulu dong sebelum membeli. Sayangnya, jarang sekali orang-orang yang mengulas kompor ini, selain YouTube channel pribadi mereka. Makanya, meski saya tidak dibayar oleh pihak Starsiap, saya ingin mengulas kompor infrared berdasarkan hasil pemakaian pribadi. 


Pertama kali buka dus, saya kaget lihat lembaran instruksi yang berisi langkah-langkah pemakaian yang kurang jelas. Terus kabelnya juga terbilang pendek, jadi enggak bisa ditempatkan jauh dari sumber listrik. Suaranya juga mendengung keras jika dinyalakan. Enggak tahu memang hanya kompor ini saja atau semua kompor listrik begitu.

Untuk mengetahui kompornya berfungsi atau tidak, saya coba masak air di panci. Videonya bisa dilihat di channel YouTube saya. Begitu kompor dinyalakan dan angka langsung menunjukkan 3.500 watt, saya langsung ubah daya kompornya ke 800 watt. Penjual merekomendasikan untuk melakukan ini, terutama untuk rumah dengan listrik 1.300 watt, supaya listrik rumah tidak jegleg. Selain itu, mereka bilang daya 800 watt juga udah cukup untuk memasak. 

Ternyata, lama sekali untuk masak air di panci kecil. Karena lama, saya naikkan dayanya secara bertahap ke 1.000 watt dan 1.200 watt. Perlu waktu sekitar 10 menit agar air mendidih. Wah, agak bete juga sih karena ternyata lama ya? Gimana kalau masak nanti?

Update: Kini daya rumah saya mencapai 2.200. Saya memanaskan air di kompor besar dan memasang daya kompor 2.000. Waktu memanaskan sekitar 10 menit.

Kesan setelah menggunakan kompor lebih lanjut

Setelah pindahan rumah, akhirnya saya punya kesempatan untuk masak beneran dengan kompor ini. Di sini saya baru ngeh, memang lama panas itu hanya di awal aja. Kalau panci/wajan sudah panas, masak pun lancar seperti biasa. Nah, agar panci cepat panas, saya langsung set dayanya di 1.200 watt. Sambil menunggu panci panas, saya potong-potong semua bahan makanan yang akan dimasak.

Sejauh ini, saya puas sih pakai kompor infrared dari Starsiap. Pertama, minim asap dan tidak menimbulkan polusi udara di dalam rumah. Kedua, kompor mudah dibersihkan. Ketiga, daya 1.200 udah cukup panas, malah saya turunkan ke 1.000 atau 800 biar gak cepat gosong. Dan keempat, tidak banyak tombol yang membingungkan.

Mudah-mudahan kompor ini awet yaa.

Update: Saya sudah memakai kompor ini hampir 1.5 tahun. Kompornya masih berjalan lancar dan tidak ada masalah. 

Nia Janiar

Seorang penulis yang bekerja di agensi kreatif di Jakarta. Pernah bekerja sebagai jurnalis di salah satu media ternama di Indonesia. Percaya dengan tulisan sederhana namun bermakna. Tulisan dari hati akan sampai ke hati lagi. Di sela kesibukan menjalani passion menulis dan home maker, senang baca buku sastra Indonesia dan mengunjungi pameran seni. Senang berkenalan dengan pembaca.

2 Comments

Komentar di blog ini akan dimoderasi agar penulis dapat notifikasi komentar terbaru.

  1. tertarik juga mau beli sih tapi masih ragu, makasih infonya

    ReplyDelete
  2. Dulu zaman di aceh, pakenya kompor listrik, krn kebetulan tinggal di komolek perumahan dari PT ARUN LNG yg kompornya juga fasilitas dari company. Cuma karena dulu masih sekolah, ga terlalu ingat apa lama atau cepet. Tapi kayaknya sih cepat yaa.

    Setelah nikah pindah ke jkt, pakenya
    kmpor gas 😅. Pengen sih kompor listrik, apalagi panci dan alat masakku rata2 keramik. Kalo pake gas ga enaknya menghitam pantatnya 😅.

    Cuma mah convert ke listrik, daya nya hrs djnaikin dulu. Kalo yg skr 2200 ga bakal cukup, krn perlatan listrik lain banyak 😅

    ReplyDelete
Previous Post Next Post

Contact Form