Baca Buku Novel Berbahasa Inggris Sedari Kecil, Biar Tidak Menyesal Nanti

Kalau ditanya apa yang saya sesali dalam hidup? Saya akan jawab bahwa saya tidak membiasakan diri membaca novel berbahasa Inggris dari zaman sekolah.

Dulu, saya orang yang 'sangat nasionalis' alias saya maunya membaca dan berbicara dalam Bahasa Indonesia saja. Ngapain gitu berbahasa asing di negeri sendiri? Kecuali kita sedang berada di luar negeri.

Saya juga pernah menunjukkan ketidaksukaan saat melihat teman yang berbahasa asing dalam kehidupan sehari-sehari. Pikiran saya seperti: Dih, sok Inggris banget lu!

Selain sok nasionalis, saya merasa lebih relate dengan novel berbahasa Indonesia karena setting ceritanya tidak asing buat saya. Kalau misalnya penulis menceritakan kejadian pembunuhan di sebelah Sydney Opera House sambil makan vegemite, waduh saya enggak kebayang. Tapi kalau kejadiannya terjadi di sebelah Monas terus jajan kerak telor sih ya saya ngerti lah.

Enggak usah penulis asing deh. Saya engga merasa relate dan tertarik untuk baca novel Orang-Orang Bloomington yang ditulis oleh penulis asal Indonesia yaitu Budi Darma. Meski teman-teman saya suka novel ini dan saya berusaha keras membacanya karena FOMO, ya tetap tidak bisa. 

Terus, apa dampaknya hingga disesali sih?

Idealisme masa lalu tentang harus dan kudu berbahasa Indonesia ini lumayan berdampak negatif hingga kini. Dan saya menyadari ini saat saya masuk ke dunia kerja.

Saya melihat teman-teman yang dulu suka baca novel berbahasa Inggris, kini mereka bisa berbahasa Inggris dengan baik, yaitu kosa kata yang dipakai lebih variatif dan pikiran mereka lebih kreatif. 

Jadi, saat harus menulis atau ngobrol dalam bahasa Inggris, mereka sudah tidak kesulitan. Mereka sudah melewat hambatan pertama: bahasa.

Sedangkan saya merasa kesulitan saat pertama kali harus menulis dalam bahasa Inggris. Jangankan mikirin isi tulisannya, saya aja udah kesusahan mikirin grammar dan kosa kata duluan.

Bahasa Inggris jadi sangat penting di dunia kerja karena sekarang semua sudah modern dan terkoneksi secara global. Perusahaan-perusahaan harus mempublikasikan artikel/laporan/press release yang bercerita tentang perusahaannya, agar para investor asing tahu perkembangannya dan bisa memutuskan mau lanjut investasi atau tidak.

Untuk diri pribadi pun, kita harus bisa berbahasa Inggris supaya bisa berkembang dan memiliki koneksi yang luas. Nantinya kesempatan akan terbuka lebar, seperti tawaran kerjaan dari negara lain.

Memangnya baca novel Indonesia tidak ada manfaatnya?

Pastinya ada. Saya merasa kosa kata Bahasa Indonesia saya cukup banyak, dan saya pede menulis tulisan berbahasa Indonesia. Cuman bisa menulis bahasa Indonesia saja tidak cukup, perlu keterampilan lain supaya bisa ikut perkembangan zaman.

A lessons learned

Melihat pentingnya menguasai bahasa Inggris, saya tidak ingin anak saya mengalami kesulitan yang saya hadapi. Saya ingin saat ia besar nanti, bahasa Inggris sudah bukan jadi kendala, sehingga ia bisa memikirkan hal lain.

Untungnya anak saya tertarik berbahasa Inggris sedari kecil. Bahkan dia sudah mengetahui beberapa kosa kata yang dulu saya enggak tahu.

Ia banyak belajar dari YouTube (tentunya), games, serta buku-buku fiksi dan non-fiksi sering saya bacakan sebelum tidur.

Untuk menajamkan minatnya ini, saya akan mengenalkan ke novel-novel berbahasa Inggris saat ia masuk SD nanti.

Selain memperkaya kosa kata, novel-novel berbahasa Inggris akan mengasah kemampuan creative writing yang banyak sekali manfaatnya. Apalagi di luar negeri, creative writing dipelajari secara serius, bahkan ada jurusan sekolahnya. Sedangkan di Indonesia belum ada.

Semoga dengan upaya ini, saya bisa membuat generasi Indonesia yang lebih kritis, kreatif, dan lebih maju.. dengan dimulai dari anak sendiri.


-----------

Photo by Annie Spratt on Unsplash

Nia Janiar

Seorang penulis yang bekerja di agensi kreatif di Jakarta. Pernah bekerja sebagai jurnalis di salah satu media ternama di Indonesia. Percaya dengan tulisan sederhana namun bermakna. Tulisan dari hati akan sampai ke hati lagi. Di sela kesibukan menjalani passion menulis dan home maker, senang baca buku sastra Indonesia dan mengunjungi pameran seni. Senang berkenalan dengan pembaca.

3 Comments

Komentar di blog ini akan dimoderasi agar penulis dapat notifikasi komentar terbaru.

  1. Betul. Sma aku rajin baca novel inggris , setelah kuliah , gak pernah lagi jadinya gak fasih bahasa inggrisnya krn kosa katanya terbatas

    ReplyDelete
  2. Aku pas kecil masih baca mba, krn memang buku2 yg disediain papa kebanyakan bhs Inggris dulu. Tapi sejak usia sekarang ini aja malah lebih banyak baca yg Indonesia 🤣.

    Untungnya anak2ku lbh suka komik atau novel berbahasa Inggris sih. Baguslah, krn memang ini membantu bangetttt utk bisa paham bhs Inggris. Zaman skr ya mba, ga bisa dipungkiri kalo bhs Inggris penting. Mau ga mau hrs belajar dan terbiasa bahasanya. Salah satu dengan banyak baca buku berbahasa Inggris

    ReplyDelete
    Replies
    1. Papanya kerenn, hehe, udah nyediain buku bahasa Inggris. Bener banget, zaman sekarang udah enggak bisa dipungkiri. Anak kita harus bisa ngikutin banget perubahan ini.

      Delete
Previous Post Next Post

Contact Form