Kolam Renang Bungaok

Sebagai orang yang tinggal juauh dari pusat kota, bisa dibilang menemukan fasilitas yang layak kadang jadi tantangan tersendiri. Salah satu contohnya adalah kolam renang. Anak saya hobi sekali berenang, dan saya juga ingin dia bisa belajar renang secara rutin supaya sehat. Tapi sayangnya, kolam renang yang decent di sekitar rumah cukup terbatas.

Kalau pun ada yang bagus kondisi kolam dan lengkap permainannya, jaraknya sekitar 13an km dari rumah. Jauh yak! Ada sih kolam renang yang lebih dekat, tapi tempatnya penuh sesak dan kondisi kamar mandinya… yah, cukup bikin saya ragu untuk masuk. Kotor dan nggak terawat sama sekali. Jadi, saya mulai berpikir untuk mencari kolam renang alternatif yang nggak terlalu jauh tapi nyaman.

Setelah cari-cari di Google Maps, saya baru tahu ternyata ada Kolam Renang Bungaok di Kampung Bungaok, Desa Caringin, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang. 

Enak dipakai buat les renang.

Petualangan menuju Kolam Renang Bungaok

Dengan penuh rasa penasaran, akhirnya saya bawa anak ke sana. Untuk mencapai tempat ini, kami harus masuk ke dalam perkampungan warga. Jalannya nggak begitu lebar, hanya cukup satu mobil saja. Di beberapa titik, jalanan agak rusak, jadi perlu ekstra hati-hati.

Begitu sampai, saya disambut dengan harga tiket yang ramah di kantong: Rp15.000 di hari kerja dan Rp20.000 di akhir pekan. Lumayan murah, kan? Kesan pertama cukup positif – area kolam terlihat bersih dan terawat. Ada dua kolam renang di sini: satu kolam dangkal yang tingginya sebetis orang dewasa, dan satu lagi sedalam dada, yang ukurannya tidak terlalu besar.

Permainan anak yang terbatas.

Kelebihan dan Kekurangan Kolam Renang Bungaok

Untuk fasilitas permainan, sayangnya agak minim. Cuma ada dua perosotan dan ember tumpah. Dengan sedikitnya fasilitas, anak saya pun cepat bosan. Biasanya dia bisa betah berenang berjam-jam, tapi kali ini setengah jam saja dia sudah minta pulang.

Saat kami datang, ternyata juga ada beberapa anak yang sedang les renang. Jadi, kolamnya lumayan penuh, dan kurang leluasa untuk pengunjung lain. Tapi soal kebersihan, saya acungi jempol. Kamar mandinya bersih dan tidak antre. Jadi, meskipun pakai WC jongkok, pengalaman bilasnya tetap nyaman.

Meski akhir pekan, pengunjungnya sedikit, jadi tidak antre buat bilas.

Di sisi kanan kolam ada beberapa warung kecil yang menjual minuman, mie instan, dan makanan ringan. Lumayan lah, buat ngemil-ngemil sambil nemenin anak main air.

Kesimpulan: Worth It atau Nggak?

Meski dekat dengan rumah, harga murah, dan area kolam cukup bersih, kayaknya saya nggak akan kembali ke Kolam Renang Bungaok. Kolamnya kecil, fasilitas terbatas, dan anak saya pun kurang bisa eksplor di sini. Tapi setidaknya saya jadi tahu opsi lain, dan siapa tahu suatu hari ada peningkatan di fasilitasnya.

Nia Janiar

Seorang penulis yang bekerja di agensi di Jakarta. Pernah bekerja sebagai jurnalis di salah satu media ternama di Indonesia. Percaya dengan tulisan sederhana namun bermakna. Tulisan dari hati akan sampai ke hati lagi. Di sela kesibukan menjalani passion menulis dan home maker, senang baca buku sastra Indonesia dan mengunjungi pameran seni. Senang berkenalan dengan pembaca. // A writer working at an agency in Jakarta, I’ve previously worked as a journalist for one of Indonesia's top media outlets. I believe in the power of simple yet meaningful writing. Amidst juggling my passion for writing and my role as a homemaker, I enjoy reading Indonesian literature and visiting art exhibitions. I love connecting with readers and getting to know them better.

Post a Comment

Komentar di blog ini akan dimoderasi agar penulis dapat notifikasi komentar terbaru.

Previous Post Next Post

Contact Form